Photobucket
Photobucket

Kamis, 19 Mei 2011

Batik Cirebon dan ringkasan cara pembuatannya


Arisy Aghni
Batik Cirebon dan ringkasan cara membuatnya
Batik telah diakui oleh Unesco sebagai milik atau ciptaan bangsa Indonesia. Tetapi dikarenakan beberapa hal maka masih banyak yang kurang tahu tentang  bagaimana cara pembikinannya. Untuk itu maka saya coba untuk memposting ini, dengan harapan kiranya berguna terutama bagi yang berminat untuk mempelajari tentang pembikinan batik.

Dan karena saya ini asli Cirebon, maka yang saya posting inipun tentang Ringkasan Cara Pembikinan Batik Tradisi Cirabon.
Batik terbagi dalam 2 macam : 1. Batik Tulis atau batik canting  yaitu batik yang cara pembuatan motifnya ditulis memakai canting, 2. Batik Cap, batik ini pembuatan motifnya memakai alat cap. Dan tentu saja tahap-tahap proses pembikinan diantara kedua macam Batik tersebut ada perbedaannya.
I. TAHAP-TAHAP  PROSES  PEMBIKINAN  BATIK TULIS.     
Dikarenakan apa yang saya tulis ini cara pembikinan batik tradisi Cirebon, maka istilah-istilah nya pun memakai apa yang mapan dipakai oleh pengrajin batik di Cirebon. Dan tahap-tahap proses pembikinan Batik berdasarkan tradisi Cirebon sbb.:
          1. Nguleni.
          2. Ngrengreng.
          3. Ngisen- ngiseni.
          4. Ngobat.
          5. Mbatik.
          6. Nglorod.
1. Nguleni adalah , kain yang akan dibikin batik diberi campuran minyak kacang dan soda ash,dan air secukupnya  kemudian diremas-remas sehingga campuran tersebut meresap pada seluruh kain. Kemudan kainnya dijemur sampai kering.  Dan kain yang sudah kering tersebut kembali diberi campuran minyak kacang dan soda ash dan air lagi kemudian di remas-remas. Pekerjaan ini di ulang-ulang hingga  4 atau 5  kali. Kemudian dicuci terus di jemur dan kalau sudah kering, kain tsb. siap untuk dibatik. Nguleni ini bertujuan agar zat pewarna meresap kesemua pori-pori kain sehingga warnanya tahan lama. Tahap ini hanya dilakukan pada kain Katun dan sejenisnya kalau bahannya dari Sutra biasanya tidak dilakuan.
2. Ngrengreng, yaitu melukis kain batik dengan malam, memakai alat tulis yang dinamakan Canting rengreng yaitu canting khusus untuk ngrengreng yang diameter ujungnya  +  12 mm. Banyak sekali motif-motif batik Cirebonan yang diciptakan oleh pelengreng-pelengreng  ini. Seperti Paksinagaliman, Sawat Penganten, Mega Mendung, Kapal Kandas, Daro Tarung, Liris Patran, Prabonan, dll.
3. Ngisen-ngiseni, yaitu mengisi atau menghiasi lengrengan dengan berbagai macam bentuk isen-isenan seperti : Tutul rembet,Jalian, Satean, Ampyag, Gresik, Semarangan, dll.
4. Ngobat, adalah proses mewarnai batik. Zat pewarna yang biasa dipakai oleh pengrajin Batik Cirebon, diantaranya Napthol, Indigosol, Direk, Rapid, Reaktif seperti Prosion,Remazol, dll. Adapun proses mengobat atau mewarnai batik berdasarkan tradisi Cirebon sbb. Kain Batik yang akan di obat, dilipat lebih dahulu ini agar bak atau paso tempat pengabatan tidak terlalu besar sebab kalau terlalu besar nanti air larutan pewarnanyapun harus banyak dan ini pemborosan yang tentu saja tidak di inginkan. Kemudian kain yang sudah dilipat tersebut dimasukkan kedalam wadah tempat pengobatan yang sudah diberi zat pewarna. Lalu kalau warnanya sudah rata, kain tersebut diangkat kenudian dicuci sampai bersih kemudian dijemur pada tempat penjemuran dan tidak boleh terkena terik matahari sebab nanti malam nya meleleh atau dalam istilah tradisi Cirebon disebut malamnya Lanas.
5. Nglorod adalah proses pencopotan malam dari kain yaitu dengan cara, kain batik yang masih ada malamnya dimasukan kedalam drum yang berisi air yang dididihkan. Kemudian kain tsb. diaduk-aduk dan di angkat-angkat sampai malamnya copot. Kemudian diangkat terus dicuci sampai bersih lalu dijemur pada terik matahari agar cepat kering. Dan ini adalah tahap terakhir dari seluruh proses pembikinan Batik.
II. TAHAP-TAHAP  PROSES  PEMBIKINAN  BATIK  CAP.
Tahap-tahap proses pembikinan batik Cap hampir sama dengan batik tulis hanya perbedaanya tahap 2 dan 3 pada proses batik tulis atau batik canting yaitu nglengreng dan ngisen-ngiseni tidak dilakukan pada batik cap. Karena pada batik Cap proses pembuatan motif dan isen-isennya memakai Cap. Adapun lain-lainnya sama dengan batik tulis.
           Dari semua yang saya uraikan diatas, maka pembuatan batik tentu saja memerlukan alat dan bahan yang di sebut alat-alat pembikinan batik dan bahan batik.
Adapun alat-alat pembikinan batik sbb. :
1. Pelengrengan untuk batik tulis, yaitu terdiri dari :
              a.  Kanco atau gala yaitu tempat untuk memasang kain yang akan di lengreng.
            b.  Wajan tempat malam
            c.  Kompor untuk memanaskan malam.
            d.  Canting rengreng.
2. Pengecapan untuk batik cap, terdiri dari : 
a.  Meja pengecapan yaitu merupakan meja kayu yang diatasnya diberi  plastik  sebagai tatakan, kemudian busa, karpet yang dibasahkan, dan diatasnya di pasang plastik kaca. Meja ini gunanya untuk tempat menggelar kain yang akan di cap.
b.  Loyang tembaga, untuk tempat malam. Loyang ini diatasnya diberi Serek yaitu gutingan karung goni dan  kain katun yang lebarnya +  18 x 21 cm. agar empuk karena loyang ini fungsinya sama dengan bak stempel.
c.  Kompor untuk memanaskan loyang agar malamnya mencair.
d.  Rincak, yaitu tempat untuk memasang kompor cap, yaitu   agar  posisi   loyang tingginya sama dengan meja cap.
e.  Cap, yaitu semacam stempel yang terbuat dari tembaga dan bergambar  motif batik
3. Pembatikan, alat ini terdiri dari sama dengan pelengrengan hanya  gala atau  kanconya biasanya banyak yaitu 4 sampai 5 gala
4. Pengobatan yaitu alat untuk memproses pewarnaan, terdiri dari :
a.  Meja pengobatan yaitu tempat untuk memasang tempat pengobatan.
b.  Tempat pengobatan, alat ini merupakan paso atau wajan besar dan ada juga yang memakai bak kayu yang dapat digoyangkan.
c.  Klowo yaitu tempat untuk larutan zat pewarna.
d.  Irus atau gayung kecil untuk menakar zat pewarna.
5. Plorodan yaitu alat untuk proses pencopotan malam dari kain batik, dan terdi dari :
a.  Drum, dan karena alat ini tempat untuk mendidihkan air maka drumnya harus dari logam. Adapun ukurannya , jari-jari dan tingginya tidak kurang dari 50 cm atau drum minyak yang dipotong jadi dua.
b.  Kompor untuk memanaskan drum agar airnya mendidih.
6. Bak tempat pencucian batik baik untuk mencuci setelah diobat maupun mencuci   setelah dilorod.
Dan bahan-bahan batik terdiri dari :
1. Malam yaitu campuran dari Gandar atau songka, Busir BPM danDadu    atau malam dari pencopotan atau plorodan. Adapun komposisi perbandingan campuran  antara Gandar : Busir : Dadu,  adalah kalau dipakai untuk ngecap  2 : 1 : 1 dan kalau  untuk mbatik maka  2 : 1 : 20.
2. Obat atau zat pewarna dan campuran pendukungnya adalah :
a. Zat  pewarna yaitu ada Napthol, Indigosol, Rapid, Direk,  reaktif, dll.
b.  Coustik Soda untuk mencamnpur Napthol         
c.  Natrium Nitrit untuk mencanpur Indigosol
d.  Air Keras untuk membangkitkan warna pada Indigosol
e.  Aci atau Kanji yaitu untuk menganji kain yang sudah diobat agar  mudah nglorodnya.
3. Minyak kacang atau bisa juga memakai Tipol yaitu untuk  nguleni
4. Soda Ash untuk memudahkan nglorod .         
5. Water glass juga untuk memudahkan nglorod .
             Demikianlah sekelumit tentang ringkasan cara membikin Batik tradisi Cirebon. Dan cara yang lebih detail lagi tentang peoses pembikinan Batik, seperti  cara membikin malam dan komposisinya, tehnik membatik, dsb. Insya Allah akan saya postkan pada postingan selanjutnya.
                  

                          



Tidak ada komentar:

Posting Komentar